Sejarah Perfilman Indonesia


Gambar dari yfrog @SejarahRI


@SejarahRI dikenal sebagai satu akun twitter yang banyak berbagi tentang detik-detik lalu dari kisah Republik yang kita cintai ini. @SejarahRI juga memiliki blog di sejarahbangsaindonesia.blogdetik.com. Sekarang, kita simak kicauannya tentang bagian menarik sejarah perfilman Indonesia.

  • bhw orang betawi hingga tahun 1950-an menyebut bioskop sebagai gambar idoep
  • Pada waktu Indonesia masih bernama Hindia Belanda, tanggal 5 Desember 1900 diputar gambar idoep pertama di Batavia.
  • Saat itu, dinamakan Gambar Idoep o/ org betawi krn gambarnya bisa bergerak2.
  • Sbg informasi tambahan utk kamu Tweeps, bahwa bioskop pertama di dunia dibuka di Paris, pada tanggal 28 Desember 1895.
  • Untuk di Indonesia sendiri, khususnya Jakarta, Bioskop pertama terletak di Tanah Abang.
  • Kala itu, Karena pergaulan yang belum bebas, kamu harus tahu tweeps bahwa tempat duduk laki-laki dan perempuan itu di pisah.
  • Dan hebohnPublish Postya, jika pertunjukan film telah selesai, penonton saling berteriak memanggil pasangannya.
  • Tahun 1926, Indonesia sudah memproduksi film pertama loh Tweeps, judulnya "Loetoeng Kasaroeng", sebuah legenda dari Jawa Barat.
  • Informasi tambahan utk kamu, bhw Film "Loetoeng Kasaroeng" ini diproduksi oleh Java Film Co, milik seorang Belanda yaitu L Heuveldrop.
  • Film "Loetoeng Kasaroeng" ini diputar selama satu minggu di Bandung, dari 31 Desember 1926 sampai 6 Januari 1927.
  • "Loetoeng Kasaroeng" -->
  • Tahun 1937, dimasa kolonial diproduksi kembali sebuah film yg berjudul "Terang Boelan" tentang kisah romantis di pulau "impian"
  • Film "Terang Boelan" ini melahirkan pasangan romantis pertama, yaitu Roekiah & Rd Mochtar, yang sangat laris pada thn 1938.
  • Roekiah, bintang paling tenar pada tahun 1940-an adalah ibu almarhum penyanyi dan aktor Rachmat Kartolo.
  • "Terang Boelan" -->
  • Roekiah dan Rd Mochtar -->
  • bhw stlh proklamasi kemerdekaan, banyak seniman yg hijrah ke kota perjuangan Yogyakarta.
  • Seniman2 yg hijrah ke Yogyakarta termasuk didlmnya adl Usmar Ismail dan kawan2nya. Mereka tergabung dlm rombongan sandiwara Seniman Merdeka.
  • Rombongan sandiwara Seniman Merdeka ini melakukan pentas keliling dalam mengobarkan semangat untuk mempertahankan kemerdekaan.
  • Hingga thn 1949, blm satupun perusahaan film milik nasional yang muncul. Hampir seluruhnya produksi perusahaan film milik Belanda dan Cina.
  • Akhirnya, di Indonesia, Usmar Ismail pada usianya yg ke 29 tahun mendirikan Perfini, perusahaan film berlambang banteng.
  • Tanggal 30 Maret 1950, dilakukan syuting pertama produksi Perfini, yaitu "Darah dan Doa", sebuah film perjuangan.
  • Tanggal itulah yang kemudian ditetapkan sebagai Hari Film Nasional.
  • Hampir bersamaan dgn Perfini,seorang tokoh perfilman,yaitu Djamaluddin Malik,mendirikan perusahaan film Persari (Persatuan Artis Indonesia)
  • Tahun 1952, Persari sudah memiliki studio terbesar di Asia Tenggara, dan sudah melakukan produksi bersama dengan Filipina.
  • Bersama Usmar Ismail, Djamaluddin Malik dikenal sbg dwitunggal perfilman nasional. Dari mrk inilah lahir gagasan besar utk bidang perfilman.

Copyright 2009 Simplex Celebs All rights reserved Designed by SimplexDesign